Dengan cara ini, kamu akan mendapatkan rancangan kasar dari essay yang akan kamu buat. 4. Mulai Menulis Essay. Setelah membuat outline atau draft, langkah berikutnya adalah mulai menulis essay. Di bagian ini kamu akan “merajut” semua potongan informasi, bukti, data, atau contoh yang sudah dikumpulkan saat membuat outline.
Pengguna Brainly Pengguna Brainly Jawaban-Ruangan ini berukuran 100 ini terletak di lantai dasar ini digunakan untuk 2 meja di ruangan ruangan ini,banyak acara yang ini merupakan ruangan terbesar di SekolahMaaf kalau salah1. Membuat kerangka berdasarkan struktur teks laporan percobaan. Pertama, buatlah kerangka sesuai struktur teks laporan percobaan. Mulai dari tujuan percobaan, alat dan bahan saat melakukan percobaan, serta langkah-langkah dari awal hingga akhir percobaan. Kedua, tuliskan hasil percobaan dalam bentuk tabel, grafik, bagan atau gambar agar
Unduh PDF Unduh PDF Jika Anda ingin mendesain dan membuat halaman web, proses ini akan jauh lebih mudah jika Anda membuat perencanaan lebih dahulu. Di fase perencanaan, perancang dan klien bisa bekerja sama untuk menemukan format dan tata letak layout yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Proses perencanaan mempengaruhi corak atau gaya situs tersebut, bisa dibilang ini merupakan aspek terpenting dalam mendesain web, khususnya jika itu untuk keperluan bisnis. 1 Tentukan fungsi situs web tersebut. Jika Anda membuat situs pribadi, Anda mungkin sudah tahu jawabannya. Namun, jika Anda membuat situs untuk organisasi, perusahaan, atau orang lain, Anda perlu mencari tahu apa yang mereka inginkan dan fungsionalitas situs tersebut. Semua yang Anda tentukan di sini akan berpengaruh saat halaman web selesai nantinya. Apakah web tersebut memerlukan Storefront? Perlukah dibuat komentar pengguna? Perlukah pengguna membuat akun nantinya? Apa web tersebut berorientasi artikel? Atau berorientasi gambar? Semua pertanyaan ini dan pertanyaan lainnya akan membantu Anda dalam mendesain dan merancang situs tersebut. Proses perencanaan ini bisa disusun ke dalam gambar, terutama jika itu untuk perusahaan besar dan banyak orang yang terlibat dalam pembuatan proyek ini. 2Buatlah diagram peta situs site map. Diagram peta situs mirip dengan diagram alir flow chart, menunjukkan bagaimana pengguna beralih dari halaman satu ke halaman berikutnya. Anda tidak memerlukan halaman web di tahap ini, cukup aliran konsep umumnya saja. Anda bisa menggunakan program komputer untuk membuat diagram atau membuat sketsa sendiri di kertas. Gunakan diagram ini untuk menunjukkan konsep penyusunan hierarki dan konektivitas halaman web. 3Cobalah metode penyusunan konsep dengan kartu. Salah satu metode populer penyusunan web secara grup adalah dengan menggunakan sejumlah kartu untuk mengetahui harapan setiap orang. Ambil sejumlah kartu catatan dan tulis satu per satu konten dasar halaman web di masing-masing kartu. Susunlah kartu-kartu ini bersama dengan tim Anda untuk menemukan konsep terbaik. Cara ini cocok digunakan saat Anda berkolaborasi dengan orang lain dalam pembuatan halaman web.[1] 4Gunakan kertas dan papan buletin, atau papan tulis putih. Ini adalah metode perencanaan orisinal dengan anggaran kecil, Anda bisa dengan cepat menghapus atau menggeser konten dan mengubah alurnya. Gambarlah desain web Anda di kertas, lalu hubungkan kertas-kertas itu dengan benang, atau gambarlah garis di papan tulis. Cara ini sangat cocok digunakan dalam sesi curah pendapat. 5Buatlah inventaris konten. Sebenarnya ini cenderung lebih tepat digunakan dalam perancangan web ulang daripada perancangan web baru. Masukkan setiap bagian konten atau halaman web yang sudah jadi ke lembar lajur spreadsheet. Buatlah catatan berisi tujuan masing-masing konten atau halaman tersebut, gunakan daftar ini untuk menentukan bagian yang perlu dibuang dan yang perlu dipertahankan. Anda bisa menyederhanakan struktur web dan memudahkan proses pendesainan ulang nantinya. Iklan 1 Buatlah kerangka dasar wireframe untuk memantapkan hierarki halaman web. Kerangka dasar HTML adalah cetak biru dari situs yang akan Anda buat, hanya menggunakan tag paling dasar dan contoh block/template konten. Kerangka ini menjawab pertanyaan, “Apa yang terlihat di web dan di mana?” Pemformatan dan pengaturan gaya tidak diperlukan dalam pembuatan kerangka ini.[2] Anda bisa melihat struktur dan diagram aliran konten dengan kerangka dasar sebelum Anda memilih pengaturan gaya. Kerangka dasar HTML tidak statis seperti PDF atau gambar, Anda bisa dengan cepat menggeser contoh konten untuk membuat struktur baru. Kerangka dasar bersifat interaktif yang menguntungkan baik bagi pengembang web maupun klien. Karena kerangka dasar ini ditulis dengan kode HTML sederhana, Anda masih bisa menavigasikannya dan mengetahui cara kerja perpindahan halaman web. Hal ini tidak bisa dilakukan dengan PDF. 2 Cobalah metode Gray Box. Blok atau sorot konten halaman web Anda di Gray Box, konten paling penting berada di urutan teratas. Urutkan konten-konten tersebut dalam satu kolom. Contohnya, jika halaman tersebut adalah “Tentang Perusahaan” maka detail informasi mengenai perusahaan berada paling atas, diikuti dengan daftar staf, kemudian informasi kontak, dll.[3] Ini belum termasuk catatan kepala header dan catatan kaki footer. Gray Box adalah representasi visual konten yang akan terlihat di web. 3 Cobalah program pembuat kerangka dasar. Ada berbagai program yang bisa Anda gunakan dalam proses pembuatan kerangka dasar web. Banyaknya kode bahasa pemrograman web yang harus Anda kuasai berbeda-beda untuk masing-masing program. Beberapa program yang cukup populer antara lain Pattern Lab. Situs ini khusus untuk “desain atomik”, setiap konten dianggap sebagai “molekul” yang menyusun halaman web yang lebih besar. Jumpcharts. Halaman web ini menyediakan layanan perencanaan dan penyusunan kerangka dasar web. Situs ini berbayar dan mengharuskan Anda berlangganan, tetapi Anda bisa membangun kerangka web dengan cepat tanpa harus menguasai banyak kode pemrograman web. Wirefy. Wirefy adalah situs lain yang menawarkan “desain atomik”. Pengembang web bisa mendapatkan tool secara gratis. 4 Gunakan markah markup HTML sederhana. Kerangka dasar yang baik akan mudah dikonversikan ke situs aslinya. Jangan terlalu memikirkan pengaturan gaya web selama proses pembuatan kerangka ini. Gunakanlah markah yang bisa dipahami dan diubah dengan mudah.[4] Kerangka dasar sederhana jauh lebih baik. Tujuan pembuatan markah adalah untuk membangun struktur. Tampilan visual bisa diatur nanti dengan CSS dan markah lanjutan. 5Buatlah kerangka dasar untuk setiap halaman web. Anda mungkin tergoda untuk menyamakan setiap halaman web dengan satu kerangka dasar. Nyatanya, hal ini hanya akan membuat situs Anda menjadi biasa saja dan membosankan. Buatlah kerangka berbeda untuk tiap halaman, Anda akan mengerti bahwa setiap halaman memerlukan desain sendiri. Iklan 1 Persiapkan konten sebelum membuat halaman web. Anda akan jauh lebih mudah melihat pratinjau tampilan web jika Anda sudah memiliki konten aktual daripada menggunakan sampel atau placeholder. Anda tidak perlu memiliki terlalu banyak konten, tetapi maket Anda akan jauh terlihat lebih baik jika menggunakan salinan gambar aslinya. Anda tidak harus memiliki seluruh materi artikel, tetapi setidaknya harus ada pokok berita aktualnya. 2 Ingatlah bahwa konten yang bagus bukan hanya berisi teks. Internet jauh lebih kompleks daripada halaman web sederhana berisi tulisan. Anda memerlukan berbagai konten berbeda agar bisa menciptakan web yang bagus untuk menarik dan mengundang pengunjung. Contohnya Gambar. Suara. Video. Transmisi web atau webstream Twitter Integrasi Facebook RSS Umpan web 3 Mintalah bantuan fotografer profesional. Jika Anda ingin memasukkan foto ke dalam situs Anda, kesan pertama yang didapatkan dari web Anda akan jauh lebih baik jika diisi dengan fotografi profesional. Satu foto yang bagus jauh lebih bernilai daripada dua puluh foto berkualitas rendah. Carilah sarjana seni fotografi yang baru lulus sebagai solusi yang lebih murah dibandingkan dengan fotografer profesional yang sudah lama berkecimpung. 4 Tulislah artikel berkualitas. Konten tulisan di halaman web akan menentukan jumlah trafik web Anda. Walaupun Anda tidak perlu terlalu memusingkan pembuatan konten dalam proses perancangan ini, tidak ada salahnya untuk mulai memikirkannya karena nantinya Anda juga memerlukan konten secara reguler saat situs sudah aktif. Selain konten artikel, ada materi tulisan yang juga perlu Anda miliki dalam proses penyusunan halaman web. Misalnya informasi kontak, nama perusahaan, atau apa pun yang akan digunakan secara multipel di dalam situs. Iklan 1 Susunlah elemen-elemen dasar. Susunan elemen ini akan teraplikasikan di setiap halaman di situs Anda, misalnya catatan kepala, catatan kaki, dan menu navigasi. Aturlah dengan gaya yang sangat sederhana sehingga Anda bisa memeriksa tampilan semua halaman. Hal ini sangat berguna saat Anda berlanjut ke proses penyusunan tata letak web. Jangan terlalu memusingkan detail, cobalah untuk mencermati pratinjau tampilan catatan kepala. 2 Buatlah tata letak sederhana. Mulailah dengan menggeser posisi jam dari kolom kerangka dasar ke lokasi aktual di halaman. Contohnya, Anda mungkin ingin menggeser contoh menu navigasi ke sebelah kiri halaman dan daftar pokok berita ke kanan. Teruslah bereksperimen dengan tata letak web untuk beberapa halaman, sebelum Anda berlanjut ke tahap berikutnya. Ijinkan orang lain ikut melihatnya untuk memeriksa apakah tata letak yang Anda buat terasa hidup. 3 Buatlah maket. Gunakan program seperti Photoshop untuk membuat maket atau contoh halaman situs Anda. Gunakan tata letak yang telah Anda susun sebagai panduannya. Anda bisa membuat maket lebih cepat dan mendapatkan hasil yang diinginkan dengan program pengolah gambar. Hasil gambar-gambar ini nantinya bisa dijadikan sebagai referensi dalam proses penulisan kode pemrograman web. Masukkan konten aktual di dalam maket untuk membuatnya terlihat bagus. 4Ganti contoh konsep dengan konten asli. Tambahkan konten dan elemen ke halaman web. Jangan memusingkan pengaturan gaya web untuk saat ini, susun saja semuanya ke lokasi yang benar. Hal ini akan membantu Anda dalam meninjau perubahan gaya web yang Anda buat nantinya. 5 Buatlah pedoman gaya web. Hal ini sangat penting untuk menjaga perpaduan gaya, terutama untuk situs yang besar. Jika situs tersebut ditujukan untuk keperluan bisnis dan sudah memiliki merek atau corak sendiri, hal ini harus dipadukan dengan desain situs. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam pembuatan pedoman gaya halaman web Navigasi Catatan kepala Paragraf Karakter miring Karakter tebal Tautan aktif, tidak aktif, melayang Penggunaan gambar Ikon Tombol Daftar 6Terapkan gaya web tersebut. Setelah Anda menemukan gaya dan desain yang pas, implementasikanlah. CSS adalah salah satu cara termudah untuk mengimplementasikan gaya di halaman web atau di seluruh situs tersebut. Lihat petunjuk berikut untuk lebih memahami detail penggunaan CSS. Iklan Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda?
Rinci dan sistematiskan hal-hal yang menunjang kekuatan bagian yang akan dideskripsikan. Kegiatan Belajar 2 Paragraf Narasi A. Pengertian dan Ciri-ciri Paragraf Narasi 1. Pengertian Paragraf Narasi Narasi adalah suatu bentuk wacana yang berusaha mengisahkan suatu kejadian atau peristiwa sehingga tampak seola-olah pembaca melihat atau mengalami
6 contoh kerangka karangan ilmiah sederhana dan cara menyusunnya – Kerangka suatu karangan ilmiah ibarat pondasi bagi sebuah bangunan. Jika kerangka karangan ilmiah tidak kuat, isi karya ilmiah pun menjadi kurang berbobot bahkan bisa berdampak pada hasil akhir tulisan. Contoh Kerangka Karangan Ilmiah dan Cara MenyusunnyaDaftar IsiContoh Kerangka Karangan Ilmiah dan Cara MenyusunnyaPentingnya Membuat Kerangka Karangan IlmiahUnsur Kerangka Karangan IlmiahCara Menyusun Kerangka Karangan IlmiahCara Membuat Kerangka Karangan yang Baik dan BenarContoh Kerangka Karangan Ilmiah Daftar Isi Contoh Kerangka Karangan Ilmiah dan Cara Menyusunnya Pentingnya Membuat Kerangka Karangan Ilmiah Unsur Kerangka Karangan Ilmiah Cara Menyusun Kerangka Karangan Ilmiah Cara Membuat Kerangka Karangan yang Baik dan Benar Contoh Kerangka Karangan Ilmiah dtbosse Banyak yang beranggapan bahwa ketika menulis suatu karangan ilmiah, yang paling penting adalah ide, referensi, serta cara pengolahan data. Padahal, untuk menyajikan data-data yang sudah didapatkan dan menyampaikannya pada pembaca perlu cara yang efektif. Jika kamu langsung menuliskan hasil penelitian tanpa menggunakan kerangka, besar kemungkinan ada pembahasan yang terlewatkan. Lain halnya jika kamu sudah membuat kerangka karangan ilmiah untuk mengantisipasi lupa dalam menyampaikan hasil. Kerangkan karangan ilmiah secara tidak langsung menunjukkan bahwa setiap bagian memiliki kaitan dengan bagian lainnya. Kerangka tersebut bisa membuat hasil karanganmu padu dan tidak keluar dari tema. Sebenarnya, kerangka karangan tidak bisa diterapkan secara kaku. Bahkan ada yang membebaskan penulisnya untuk membuat kerangka tersendiri. Namun, untuk kerangka karangan ilmiah, ada batasan-batasan yang perlu diikuti oleh penulis. Ingin tahu cara membuat kerangka karangan ilmiah? Simak artikel berikut untuk mendapatkan informasi terkait cara menyusun kerangka karangan ilmiah secara sederhana dan contoh-contohnya. Pentingnya Membuat Kerangka Karangan Ilmiah Anggapan bahwa membuat kerangka karangan ilmiah hanya memperlama waktu penulisan tentu tidak tepat. Justru ada banyak manfaat yang akan kamu dapatkan jika menulis karangan ilmiah menggunakan kerangka, yaitu Memudahkan melihat pokok bahasan dan sub bahasan karangan ilmiah Memudahkan perluasan pokok bahasan setiap topik Mencegah pembahasan topik terlalu jauh dan keluar dari pokok bahasan Memudahkan penulis melihat bagian yang sudah lengkap atau masih perlu dilengkapi Mencegah pengulangan pembahasan Membuat karangan ilmiah menjadi teratur Unsur Kerangka Karangan Ilmiah Ketika kamu menulis suatu kerangka karangan ilmiah, perhatikan unsur-unsur yang ada di dalamnya. Judul Abstrak Kata Pengantar Daftar isi Daftar tabel Daftar gambar Uraian bab Kesimpulan Saran Bibliografi Apendiks Indeks Tanggal penerbitan Penerbit Daftar riwayat hidup Sebagai tambahan informasi, unsur kerangka karangan ilmiah berikut di atas dimodifikasi sesuai kebutuhan, baik ditambahkan komponen lain maupun dihilangkan. Misalnya saja kerangka penulisan karangan ilmiah paper akan lebih sederhana jika dibandingkan karangan ilmiah skripsi. Cara Menyusun Kerangka Karangan Ilmiah Setelah memahami unsur kerangka karangan ilmiah di atas, kini saatnya kamu mencari tahu cara menyusun kerangka karangan ilmiah. Menentukan judul karangan ilmiah Judul suatu karya tulis merupakan gambaran singkat inti tulisan. Sebaiknya judul karangan ilmiah tidak terlalu panjang tetapi juga tidak terlalu pendek. Membuat abstrak atau ringkasan Bagian abstrak memuat uraian singkat pada pembaca terkait semua hal yang dibahas pada karangan ilmiah. Biasanya abstrak ditulis dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Menulis kata pengantar Bagian kata pengantar akan membawa pembaca lebih siap memahami tulisan yang lain. Berikan gambaran umum masalah yang akan kamu bahas dan latar belakang penulisan karangan ilmiah secara umum. Kata pengantar juga bisa memuat ucapan terima kasih dari penulis pada para pihak yang sudah membantu penyelesaian karta. Membuat daftar isi Daftar isi suatu karangan ilmiah berisi bagian pokok tulisan, bab yang ada di dalamnya, dan bagian penting lainnya. Dengan membaca daftar isi, pembaca bisa menebak hal-hal yang akan dibahas pada karangan tersebut. Membuat daftar tabel Pembuatan tabel pada suatu karya ilmiah tidak bersifat wajib. Namun, untuk memudahkan pembaca menelusuri tabel yang disajikan, kamu bisa membuat halaman daftar tabel yang berisi nomor, nama, dan keterangan tabel. Membuat daftar gambar Jika pada karangan ilmiah yang kamu buat terdapat beberapa gambar, cantumkan penjelasan gambar tersebut pada bagian daftar gambar’. Tuliskan penomoran gambat secara urut, judul setiap gambar, dan nomor halaman tempat gambar tersebut berada. Uraian bab Karangan ilmiah yang kamu buat pastinya terdiri dari beberapa bab. Dengan membagi bab tersebut, kamu bisa mencantumkan hal-hal yang perlu ditulis pada suatu bagian agar tidak tumpang tindih dengan bagian yang lainnya. Uraikan secara rinci hal-hal yang akan kamu bahas. Kesimpulan Buatlah kerangka kesimpulan dengan melihat pembuktian dan uraian lainnya yang sudah kamu tulis. Jika pada karya ilmiahmu terdapat hipotesis, bagian kesimpulan perlu dibuat relevan dengan hipotesis dan diberi bukti. Hindari membuat kesimpulan dari hal yang tidak dibahas pada karangan ilmiah. Bibliografi Cantumkan sumber-sumber pustaka yang kamu gunakan untuk menulis karangan ilmiah. Jika referensi yang kamu gunakan cukup banyak, lakukan pembagian berdasarkan kategori sumber, nama penulis, atau klasifikasi lainnya. Apendiks Apendiks memungkinkan pembaca untuk memahami seluruh karangan ilmiah yang kamu buat tanpa membuat karangan tersebut terlalu tebal. Indeks Indeks memuat petunjuk yang berupa nama dan pokok masalah yang dinilai penting. Indeks disusun sesuai abjad. Daftar riwayat hidup Riwayat hidup atau curriculum vitae merupakan keterangan tambahan tentang diri penulis. Pada bagian tersebut, dapat dicantumkan nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, riwayat pendidikan, riwayat pekerjaan, dan daftar prestasi serta karya tulis jika ada. Jangan lupa untuk mengumpulkan bahan-bahan dan referensi pendukung penulisan. Kamu bisa menggunakan buku, jurnal, hasil penelitian, laporan, dan sumber lainnya yang relevan. Cara Membuat Kerangka Karangan yang Baik dan Benar Dalam membuat kerangka karangan, ada beberapa teknik yang perlu diterapkan oleh penulis, seperti Pemilihan topik karangan harus jelas Setiap unit mempunyai satu gagasan dan jika ada gagasan lain yang ingin disampaikan, maka dirinci pada bagian berbeda Penyusunan pokok kerangka karangan harus logis, sehingga bisa didapatkan gambaran secara jelas Gunakan simbol yang konsisten agar tidak membingungkan Contoh Kerangka Karangan Ilmiah Berikut ini adalah contoh-contoh kerangka karangan ilmiah yang akan membantumu dalam menyusun suatu karya. Tentunya kerangkan ini bisa kamu modifikasi sesuai kebutuhan dan sesuai jenis karya tulis. 1. Contoh Kerangka Karangan Ilmiah Tesis Halaman judulHalaman tanda tanganAbstrakKata PengantarDaftar isiDaftar TabelPendahuluan Dasar TeoriPembahasanKesimpulanDaftar pustakaLampiran 2. Contoh Kerangka Karangan Ilmiah Esai Esai merupakan tulisan yang membahas suatu topik dan terdiri dari lebih dari satu paragraf. Pada esai terdapat beberapa subtopik yang terdiri dari paragraf-paragraf. Susunan paragraf esai meliputi paragraf pendahuluan, paragraf pengembang, dan paragraf penyimpul. Paragraf pendahuluan Pernyataan umum Pernyataan tesis Paragraf pengembang I Pendukung Pendukung Kalimat kesimpulan Paragraf pengembang II Pendukung Pendukung Kalimat kesimpulan Paragraf pengembang III Pendukung Pendukung Kalimat kesimpulan Paragraf penyimpul berisi ringkasan esai secara keseluruhan dalam bentuk yang singkat 3. Contoh Kerangka Karangan Ilmiah Makalah Bagian awalHalaman sampulDaftar isi Bagian intiPendahuluanLatar belakang penulisan makalahMasalah yang dibahasTujuan penulisan makalahPembahasanPenutup Bagian akhir Daftar rujukan Lampiran jika ada 4. Contoh Kerangka Karangan Ilmiah Artikel Hasil Penelitian Judul artikelNama penulis Abstrak dan kata kunciPendahuluanMetode penelitianHasilPembahasanSimpulan dan saranDaftar pustaka 5. Contoh Kerangka Karangan Ilmiah Skripsi Penelitian Kuantitatif Halaman sampulLembar pengesahanAbstrakKata pengantarDaftar isiDaftar tabelDaftar lampiranPendahuluanLatar belakang masalahRumusan masalahTujuan penelitianHipotesisKeterbatasan penelitianManfaat penelitian Definisi istilahKajian pustaka atau dasar teoriMetodologi penelitianRancangan penelitianPopulasi dan sampelInstrumen penelitianPengembangan instrumenUji coba instrumenAnalisis butir instrumenValiditas instrumenReliabilitas instrumenTeknik pengumpulan dataTeknik analisis dataUji hipotesisHasil dan pembahasanHasil penelitianPembahasanPenutupSimpulanSaranDaftar pustakaLampiran 6. Contoh Kerangka Karangan Ilmiah Skripsi Penelitian Kualitatif Halaman sampul Lembar pengesahan Abstrak Kata pengantar Daftar isi Daftar tabel Daftar lampiran Pendahuluan Latar belakang masalah Rumusan masalah Tujuan penelitian Keterbatasan penelitian Manfaat penelitian Definisi istilah Kajian pustaka atau dasar teori Metodologi penelitian Rancangan penelitian Subjek penelitian Jenis data dan sumber data Instrumen penelitian Pengembangan instrumen Verifikasi kecocokan data instrumen Teknik pengumpulan data Teknik analisis data Hasil dan pembahasan Hasil penelitian Pembahasan Penutup Simpulan Saran Daftar pustaka Lampiran Demikian informasi 6 contoh kerangka karangan ilmiah sederhana dan cara menyusunnya yang perlu kamu ketahui. Setelah memahami kerangka karangan ilmiah beserta cara membuatnya, kamu bisa menerapkan prinsip pembuatan kerangka karya ilmiah pada tulisanmu. Mungkin kamu akan mengalami kesulitan ketika pertama membuat kerangka karangan. Namun, jika sudah terbiasa penulisan kerangka karangan tersebut akan semakin mudah. Kamu pun akan terbantu dalam menulis karangan ilmiah. Semoga bermanfaat. Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu Kost Dekat UGM Jogja Kost Dekat UNPAD Jatinangor Kost Dekat UNDIP Semarang Kost Dekat UI Depok Kost Dekat UB Malang Kost Dekat Unnes Semarang Kost Dekat UMY Jogja Kost Dekat UNY Jogja Kost Dekat UNS Solo Kost Dekat ITB Bandung Kost Dekat UMS Solo Kost Dekat ITS Surabaya Kost Dekat Unesa Surabaya Kost Dekat UNAIR Surabaya Kost Dekat UIN Jakarta
Buatlah kerangka bagian yang akan dideskripsikan!Buatlah seperti contoh! SEKOLAH BARUKU Gedung=ukuran(besar,kecil) Halaman= Guru= Teman=
.