Mungkindefinisi yang paling dekat dengan kebenarannya adalah seperti apa yang terdapat pada ikan Salmon (Onchorynchus sp). bawal bukanlah ikan yang biasa makan di dasar perairan (bottom feeder) atau di permukaan perairan (surface feeder). Budidaya ikan bawal di kolam dapat dilakukan dengan system monokultur maupun polikultur.
Soal ini dimaksudkan untuk mengasah kemampuan anak -anak dalam menerima materi yang telah disampaikan. Menggunakan media ini adalah semata - mata dalam rangka fleksibilitas belajar dengan tanpa mengabaikan buku sebagai bahan ajar utama. Jadi anak - anak tetap wajib membaca buku sebagai salah satu sumber belajar disamping buku - buku referensi dengan cara tanpa membuka kunci terlebih dahulu, kemudian cocokkan dengan kunci yang telah disediakan. Ukur sendiri kemampuan belajar mu dengan jujur. Tetap semangat dan semoga bermanfaat. Selamat Belajar ! Latihan Soal Prakarya SMP Kelas 9 - Semester 2 1. Berikut ini adalah alasan yang mendukung budidaya ikan hias, kecuali .... A. pangsa pasar ekspor ikan hias yang besar B. ragam ikan hias yang beraneka ragam C. hanya ditemukan di tempat tertentu D. menghasilkan devisa negara yang cukup besar 2. Ikan hias yang dibudidayakan memiliki bentuk tubuh yang unik dengan aneka warna yang umumnya dijual sebagai ornament hiasan dalam akuarium. Berikut ini adalah ikan hias yang dibudi dayakan antara lain .... A. lele, munjahir, bandeng, neon B. neon, guppy, cupang C. koki, bandeng, nila D. bandeng, nila, munjahir 3. Ikan hias asli Indonesia yang menjadi primadona pasar adalah .... A. koki B. koi C. discus D. arwana 4. Ikan koi merupakan ikan hias air tawar yang pertama kali dikembangkan di .... A. Jepang B. China C. Indonesia D. Thailand 5. Ikan cupang adalah ikan air tawar yang habitat aslinya berada di daerah .... A. pantai B. rawa C. sungai besar D. laut 6. Perhatikan jenis ikan cupang berikut ini, 1 memiliki sirip dan ekor yang lebar 2 sirip dan ekor menyerupai bentuk bulan setengah 3 sirip dan ekor yang simetris Ciri- ciri diatas merupakan jenis ikan cupang .... A. serit B. halfmoon C. plakat D. laga 7. Ikan arwana merupakan ikan air tawar yang banyak ditemukan di daerah .... A. Jawa B. Nusa Tenggara C. Bali D. Kalimantan 8. Ikan Guppy merupakan ikan yang berasal dari wilayah .... A. Amerika Tengah B. Afrika C. Asia Barat D. Asia Selatan 9. Berikut ini yang bukan merupakan kelebihan ikan guppy sebagai ikan budidaya adalah .... A. mudah beradaptasi B. mudah dibudidayakan C. harga yang terjangkau D. merupakan ikan musiman 10. Pernyataan yang benar berkaitan dengan ikan Louhan adalah .... A. ikan Louhan dapat mudah ditemukan di alam bebas B. ikan Louhan merupakan hasil persilangan dari berbagai jenis ikan Cichild C. ikan Louhan dikenal karena sirip dan ekornya yang indah D. ikan Louhan pertama kali dikembangkan di Hongkong 11. Berikut ini adalah fakta yang benar mengenai ikan discus kecuali .... A. ikan Discus berasal dari perairan Amazon B. ikan Discus bentuknya unik seperti piringan ddenganw arna- warna yang menarik C. ikan Discus cenderung bersifat tenang dan lambat gerakannya D. ikan Discus cocok dikembangkan di daerah iklim dingin 12. Ikan Blue Tang merupakan ikan yang indah untuk akuarium air laut. Ikan ini memiliki karakteristik .... A. mendiami kedalaman karang yang dangkal B. menyukai arus yang deras pada daerah terumbu ke arah laut C. membutuhkan banyak ruang untuk berenang D. habitat asli adalah di karang dengan kedalaman hingga 40 meter 13. Ikan Badut Clown Fish merupakan jenis ikan hias yang hidup di daerah perairan .... A. dingin B. es C. tropis D. jawaban A dan B benar 14. Ikan badut tergolong ikan omnivore yang memakan .... A. larva crustaceae B. ikan yang lebih kecil C. rumput laut D. plankton 15. Berikut ini adalah ciri- ciri ikan Butterfly Fish, kecuali .... A. memiliki pola warna mencolok seperti sayap kupu- kupu B. bentuk lateral yang sempit C. memiliki sirip menyambung dengan sirip ekor yang membulat D. ukuran besarnya berkisar antara 30 - 60 cm Latihan Soal Prakarya SMP Kelas 9 - Semester 2 1. Berikut ini adalah cara pemilihan benih yang baik untuk budi daya ikan, kecuali .... A. benih dipilih yang berumur 7 hari B. benih diambil dari indukan lokal C. benih dipilih yang sehat D. benih dipilih memiliki kemampuan berenang yang gesit dan lincah 2. Indikator paling mudah dalam menentukan air yang bisa digunakan untuk budidaya ikan adalah .... A. air tersebut memiliki suhu yang ideal untuk manusia B. air tersebut sesuai dengan kriteria pertumbuhan budidaya hewan dan tumbuhan tingkat rendah plankton C. air tersebut memiliki PH tertentu D. air tersebut tidak berasa 3. Berikut ini adalah indikator pengukuran kualitas air, kecuali .... A. PH B. kecerahan C. salinitas tingkat kadar garam terlarut D. rasa 4. Kisaran PH yang ideal bagi budidaya hewan adalah .... A. 2-3 B. 3-4 C. 4-6 D. 6-8 5. Pakan alami yang digunakan untuk pakan ikann hias dan benih adalah .... A. pellet B. jentik nyamuk C. plankton D. pasta 6. Plankton yang bersifat hewani disebut .... A. zooplankton B. fitoplankton C. zeroplankton D. tetraplankton 7. Jenis obat- obatan yang berguna untuk mencegah jamur pada proses pemeliharaan ikan adalah .... A. methilen blue B. kalium permanganat C. malasit green D. jawaban A dan B benar 8. Di bawah ini yang bukan termasuk alat- alat yang digunakan pada budi daya ikan hias adalah .... A. serokan B. alat sortir C. ketam D. timbangan 9. Ikan hias yang sering dipelihara di dalam kolam adalah jenis .... A. koi B. cupang C. guppy D. Louhan 10. Pemasangan filter pada akuarium berguna untuk .... A. sistem aerasi B. menyaring sisa- sisa pakan dan hasil metabolisme ikan agar air tetap jernih C. penghias akuarium D. menjaga kadar PH air 11. Langkah awal yang dilakukan dalam pembuatan akuarium adalah .... A. perencanaan B. persiapan alat dan bahan C. proses pembuatan D. finishing 12. Yang merupakan bahan pembuatan akuarium adalah .... A. pemotong kaca B. cutter C. kaca D. tembakan lem kaca 13. Untuk menghindari keretakan kaca yang dipergunakan saat proses pembuatan akuarium maka meja yang digunakan dalam .... A. keadaan basah B. posisi datar C. keadaan kering D. posisi miring 14. Alat untuk membuat pola dalam pembuatan akuarium adalah .... A. spidol B. pensil C. krayon D. kapur 15. Langkah terakhir dalam pembuatan akuarium adalah .... A. merakit B. mengumpulkan bahan C. uji coba D. pembuatan pola Latihan Soal Prakarya SMP Kelas 9 - Semester 2 1. Tujuan pencucian wadah untuk budi daya ikan hias dengan bersih adalah .... A. menghilangkan kotoran dan jamur B. menghilangkan sisa- sisa lem C. membunuh virus D. membunuh kuman penyakit 2. Pernyataan yang benar berkaitan dengan pencucian wadah budi daya adalah sebagai berikut, kecuali .... A. pencucian wadah budi daya kolam atau tembok dengan cara disikat B. Pencucian wadah wadah budi daya kolam atau tembok dengan menggunakan sabun atau deterjen yang banyak untuk menghilangkan kerak C. Residu pencucian harus dihilangkan secara tuntas D. pencucian wadah yang berbentuk akuarium dengan menggunakan spon atau kain 3. Proses pengeringan yang paling baik setelah proses pencucian adalah dengan menggunakan .... A. kipas angin B. hair dryer C. sinar matahari D. blower 4. Tujuan utama pengisian air dilakukan 2 -3 hari sebelum penebaran ikan bertujuan untuk .... A. mengendapkan kotoran B. memisahkan zat- zat dalam air isian C. menumbuhkan plankton sebagai pakan alami D. mendapatkan kualitas air yang terbaik 5. Instalasi aerasi pada wadah budi daya berfungsi untuk .... A. membunuh kuman penyakit B. meningkatkan kadar oksigen dalam air C. menyaring air agar bersih D. memisahkan kotoran yang terdapat dalam wadah 6. Langkah awal yang dilakukan dalam pembudi dayaan ikan hias adalah .... A. perencanaan B. persiapan alat dan bahan C. proses budi daya D. evaluasi 7. Berikut ini yang bukan merupakan alat yang disediakan untuk mempersiapkan budi daya ikan hias khususnya ikan cupang adalah .... A. akuarium B. instalasi aerasi C. seser atau saringan D. obat- obatan 8. Pakan alami yang cocok untuk benih ikan hias adalah .... A. cacing sutra B. kutu air C. jentik nyamuk D. semua jawaban benar 9. Berikut ini adalah keunggulan pakan alami benih ikan cupang dibandingkan pakan buatan, kecuali .... A. memiliki kandungan protein tinggi B. sesuai dengan bukaan mulut ikan sehingga ikan tidak kesulitan memakannya C. pakan alami diberikan pada kondisi hidup yang memungkinkan ikan untuk memakannya D. pakan alami susah dicerna oleh ikan 10. Untuk pencegahan terhadap tumbuhnya penyakit, maka dilakukan pengukuran yang mencakup .... A. suhu, tingkat keasaman dan oksigen terlarut B. kejernihan, suhu dan rasa C. suhu,, rasa dan tingkat keasaman D. suhu, oksigen terlarut dan rasa 11. Perhatikan ciri- ciri penyakit pada proses pemeliharaan ikan hias berikut ini, 1 adanya bintik putih pada kulit, sirip, mata dan insang 2 disebabkan oleh Ichthyophthirius multifilliis 3 kasus infeksi lebih sering pada kondisi ikan dengan kepadatan tinggi dan suhu air yang rendah Ciri- ciri penyakit yang disebutkan diatas merupakan karakteristik dari penyakit .... A. Trichodiniasis B. bintik putih C. Tetrahymena D. cacing 12. Gejala klinis dari penyakit Trichodiniasis pada benih ikan adalah .... A. adanya bintik putih pada kulit, sirip, mata dan insang B. ikan sering menggosok- gosokkan badannya ke dasar atau dinding kolam C. ikan berwarna lebih gelap D. frekuensi pernafasan atau gerakan insang bertambah cepat 13. Berikut ini adalah pencegahan penyakit pada benih ikan yang dapat dilakukan kecuali .... A. mengurangi kepadatan ikan B. mempertahankan kualitas perairan dalam keadaan optimal C. menambahkan garam pada air D. mempertahankan suhu air 14. Perhatikan gambar berikut ini, Gambar diatas menunjukkan ciri dari ikan yang terkena penyakit .... A. Trichodiniasis B. bintik putih C. Tetrahymena D. cacing 15. Pemanenan ikan hias dilakukan pada saat .... A. benih ikan hias sudah terbentuk dan memiliki warna B. usia melampaui satu bulan C. ikan mencapai berat tertentu D. semua jawaban benar
BUDIDAYAIKAN KU Rabu, 30 Maret 2011. Fadel: Impor Ikan Beku Direekspor. Fadel: Impor Ikan Beku Direekspor BOGOR - Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad menegaskan pihaknya akan mengekpor kembali atau reekspor ratusan ton ikan beku impor asal Tiongkok dan Thailand yang ada di lima lokasi pada 7 April 2011. menegaskan pihaknya akan
Usaha budidaya adalah usaha untuk memperbanyak memproduksi benih dan menumbuhkan ikan hingga menjadi ikan konsumsi yang siap kegiatan pembesaran ikan kita akan mempelajari tentang aspek-aspek yang mempengaruhi pertumbuhan ikan yang akan kita besarkan melalui mekanisme tahapan-tahapan pada teknik pembesaran ikan, sehingga benih ikan yang mulanya sangat kecil dapat tumbuh menjadi ikan besar berukuran konsumsi. Pembesaran ikan konsumsi merupakan proses budidaya yang bertujuan untuk memperoleh ikan ukuran konsumsi. Budidaya pembesaran ikan merupakan salah satu segmen usaha yang banyak dilakukan para pembudidaya ikan. Pembesaran ikan relatif lebih mudah karena keterampilan yang dibutuhkan sangat sederhana dibandingkan melakukan pembenihan. Teknik yang perlu diperhatikan adalah memilih wadah budidaya, memilih benih, padat penebaran, pola pemberian pakan, pencegahan hama dan penyakit ikan, pengontrolan pertumbuhan sampling, grading dan sortasi, pengelolaan kualitas air yang tepat serta, panen dan pasca panen. 1. Wadah budidaya Siapkan wadah budidaya sesuai dengan jenis ikan yang akan dibudidayakan dan lokasi budidaya. Wadah budidaya bisa berupa kolam, bak atau jaring apung/ keramba jaring apung/ tancap. Lakukan persiapan wadah budidaya dengan cara pengeringan, pemupukan, pengecekan saluran air, pemeriksaan kwalitas air dan sanitasi. Pengeringan dan penjemuran dasar kolam/tambak dapat dilakukan dengan bantuan sinar matahari. Pengeringan tanah dasar kolam/tambak yang baik juga efektif untuk membunuh benih-benih ikan liar, ikan-ikan buas, benih kepiting, dan hama-hama lain, serta bibit-bibit penyakit. Pemupukan kolam/tambak merupakan faktor penting untuk memperoleh keberhasilan dalam pembesaran ikan. Tanpa pemupukan maka keberadaan plankton tidak bisa dipertahankan atau ditingkatkan lebih banyak lagi. Unsur-unsur hara yang dibutuhkan oleh plankton dapat berkembang dalam kolam dengan pemupukan. Pengecekan saluran air dan pemeriksaan kualitas air. Debit air yang cukup besar merupakan persyaratan utama untuk membuat wdah budidaya. Debit air yang besar akan menjamin ketersediaan air yang berguna bagi kolam seperti memudahkan penggantian air. Pemantauan kualitas air pada sumber air dan pada media budidaya pada hakekatnya bertujuan ; Mengetahui nilai kualitas air dalam bentuk parameter fisika, kimia, dan biologi. Membandingkan nilai kualitas air tersebut dengan nilai kualitas air yang ideal untuk budidaya tambak. Menilai kelayakan suatu sumberdaya air untuk kepentingan tertentu. 2. Pemilihan benih Penebaran benih bertujuan untuk memasukkan ikan dalam wadah budidaya dengan padat penebaran tertentu. Pilihlah benih sesui ukuran untuk tujuan pembesaran. Cari benih yang bergerak aktif tandanya benih tersebut berkualitas baik kondidi fisik yang normal serta kulit ikan/sisik tidak gugus. Pertimbangan-pertimbangan dalam memilih benih yang bisa dibesarkan pada sistem teknologi budidaya yang digunakan, diantaranya adalah Ketersediaan spesies benih yang akan dibesarkan. Apabila spesies atau jenis benih yang tersedia banyak, maka kita tidak menemukan masalah dalam menggunakan sistem teknologi buddidaya wadah yang akan kita pakai. Kecocokan spesies benih. Apabila kita sudah memilih sistem teknologi budidaya tertentu misalnya kolam, maka kita harus memilih spesies apa yang cocok hidup dan tumbuh dengan baik di kolam. Daya adaptasi benih Survival Rate atau tingkat kelangsungan hidup ketika dipelihara. Ukuran benih. Ukuran benih merupakan kriteria yang umum menjadi pertimbangan dalam menentukan benih yang akan ditebar. Harga benih. Harga benih yang terlalu mahal bisa menjadi pertimbangan untuk tidak memilih benih tersebut untuk dibesarkan, apalagi kalau ikan sudah dipanen dan ketika dipasarkan harga jualnya tidak sesuai harapan ekspektasi maka pengelola dan pemilik usaha akan merugi. 3. Penebaran benih Hal yang perlu diperhatikan saat penebaran benih adalah kepadatan pada tiap meter persegi wadah. Kepadatan ini ditentukan oleh jenis ikan dan sistem budidaya pembesaran yang dilakukan ekstensif, semi intensif dan intensif. Padat penebaran benih ikan yang ditebar di kolam dan tambak bervariasi menurut pola pemeliharaannya, serta komoditas ikan kulturnya. Di bawah ini padat penebaran beberapa jenis ikan Padat penebaran ikan bandeng dalam SNI th 2009 5 – 10 ekor/m2, dengan ukuran benih 40 – 70 mm, bobot 8 gram – 15 gram. Dengan lama waktu pemeliharaan 90 – 120 hari diperoleh hasil panen 8 ekor/kg, atau 125 gram/ekor. Padat tebar lele dumbo 50 ekor/m2, dengan biomasa benih 7 gram- 10 gram. Lama waktu pembesaran 60 – 75 hari, diperoleh hasil panen 8 – 10 ekor /kg atau 100 – 125 gram/ekor. Padat tebar ikan mas 5 – 10 ekor/m2, biomassa benih 8 – 10 gram/ekor lama waktu pemeliharaan 120 hari, Padat tebar ikan nila 5 – 10 ekor/m2 biomassa benih 8 – 10 gram/ekor lama waktu pemeliharaan 120 hari, Penebaran benih harus dilakukan dengan hati hati. Lakukan penebaran benih pada pagi atau sore hari. Hal ini dilakukan agar benih yang ditebar tidak mengalami sress atau tingkat kematian tinggi. Biarkan benih keluar dengan sendirinya atau dikeluarkan pelan-pelan dari kemasan benih plastik. Sebelumnya masukan air kolam ke dalam plastic sedikt demi sedikit agar mudah beradaptasi dengan kondisi kolam aklimatisasi Aklimasi adalah proses penyesuaian biota air terhadap satu parameter kualitas air di perairan tempat budidaya. Sedangkan aklimatisasi adalah penyesuaian biota air terhadap faktor-faktor kualitas air pada lingkungan barunya seperti suhu, pH, alkalinitas, dan sebagainya. 4. Pola pemberian pakan Pakan menetukan keberhasilan budidaya pembesaran ikan konsumsi. Berdasarkan jenis pakan yang digunakan, proses pembesar dikelompokkan menjadi tiga, yaitu Pembesaran ikan secara ekstensif yaitu teknik pembesaran ikan yang hanya mengandalkan pakan alami yang terdapat dalam kolam budidaya. Pada pola pembesaran ini kesuburan perairan akan sangat menentukan tumbuhnya pakan alami. Pembesaran dapat dilakukan pada kolam tergenang dan disawah. Pembesaran ikan secara semiintensif yaitu pembesaran ikan yang lebih mengutamakan pakan alami yang terdapat pada kolam dan dengan tambahan pakan tambahan yang tidak lengkap dari kandungan gizinya seperti dilakukan di kolam air tenang Pembesaran ikan secara intensif yaitu teknik pembesaran ikan yang dalam proses pemeliharaanya mengandalkan pakan buatan Pemberian pakan harus memperhatikan jumlah kebutuhan, waktu pemberian dan cara pemberian pakan. Berikan pakan sedikit demi sedikit agar pakan dapat dimakan habis sebelum tenggelam ke dasar kolam. Gunakan pakan yang aman, hindari pemberian pakan berupa bangkai karena kurang aman terhadap ikan dan dikhawatirkan memberikan efek pada ikan yang akan dikonsumsi. Pakan diberikan sesuai perkembangan ikan dimana ukuran pakan berupa pellet berbeda sesuai besarnya ikan. Banyaknya pakan ditentukan dari bobot ikan secara keseluruhan atau pakan diberikan sesuai target panen yang diinginkan. Untuk pembesaran kisaran % dari target panen. 5. Pencegahan hama dan penyakit Serangan penyakit dan gangguan hama dapat menyebabkan pertumbuhan ikan mengalami hambatan. Gangguan yang terjadi yaitu pertumbuhan lambat yang cenderung kerdil, kematian meningkat, dan menurunnya hasil panen. Ikan yang dipelihara dapat terserang penyakit karena kualitas air yang buruk dan malnutrisi. Agar ikan yang dipeliharan tidak terserang hama dan penyakit maka harus dilakukan pencegahan sehingga tindakan paling efektif dibandingkan dengan pengobatan. Pencegahan dapat dilakukan mulai dari persiapan wadah dan media budidaya. Kenali hama dan penyakit ikan agar penanganan ikan lebih tepat dan efektif. Ganti air secara berkala jika budidaya dilakukan di bak. Jika menggunakan obat-obat kimia perhatikan efek sampingnya baik pada ikan, lingkungan dan manusia yang akan mengkonsumsinya. 6. Pengelolaan kualitas air Pengeloaan kualitas air merupakan cara pengendalian kondisi lingkungan air di dalam kolam budidaya sehingga dapat memenuhi persyaratan hidup ikan. Agar ikan dapat tumbuh dengan optimal maka kondisi lingkungan kolam pembesaran harus disesuikan dengan kebutuhan ikan. Variabel kualitas air yang sangat berpengaruh antara lain suhu, kadar oksigen terlarut, kadar CO2, volume air, dan kekeruhan air. 7. Pengontrolan pertumbuhan sampling, grading dan sortasi Pengontrolan dilakukan untuk mengecek budidaya pembesaran agar dapat tumbuh dengan baik. Pertumbuhan ikan sesuai dengan umurnya. Pengontrolan dilakukan dengan sampling ikan dari kolam pada umur tertentu kemudian diamati dan dianalisa kesesui pertumbuhannya. Grading dilakukan untuk mengklasifikasikan ikan berdasarkan ukuran agar ikan yang cenderung kerdil tidak dimangsa yang besar dan ikan yang besar tidak memangsa ikan yang lebih kecil. Sortasi adalah cara pemilihan ikan dilihat dari ukuran pertumbuhan dan kesehatan. Ikan yang sakit perlu dipisahkan agar tidak menulakan penyakitr pada ikan lainnya. Lakukan pengamatan dan pengontrolan dengan baik dan seksama sehingga dapat mengambil keputusan yang tepat untuk keberhasilan budidaya. 8. Panen dan pasca panen Panen dilakukan setelah ikan konsumsi mencapai bobot atau ukuran tertentu sesuai permintaan konsumen. Cara pemanen yang tepat menentukan mutu ikan konsumsi yang dihasilkan. Penaganan ini akan mempengaruhi tinggat kematian saat panen. Kegiatan panen meliputi persiapan penampungan ikan, pengeringan kolam, penangkapan ikan, dan pengangkutan serta pengemasan. Pemanenan sebaiknya dilakukan pagi atau sore hari. Pengemasan ikan hasil pembesaran harus memperhatikan jarak dan waktu tempuh, jumlah benih yang diangkut dalam wadah, dan kondisi kualitas air selama pengangkutan yang terpenting yaitu suhu air, salinitas air, pH dan oksigen dalam wadah. Pengemasan bisa tertutup menggunakan plastik dan terbuka dengan menggunakan drum,ember dan wadah lainnya.
Top6: Terdapat 3 sistem kolam budidaya ikan yang biasa dilakukan kecuali; Top 7: Terdapat 3 sistem kolam budidaya ikan yang biasa dilakukan kecuali; Top 8: Terdapat 3 sistem kolam budidaya ikan yang biasa dilakukan kecuali; Top 9: Jenis Wadah Budidaya Ikan Konsumsi | Mikirbae.com; Top 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Kolam Ikan Kolam merupakan
Akuaponik adalah sistem berkelanjutan yang menggabungkan akuakultur dan hidroponik dalam lingkungan simbiosis. Dalam budidaya normal, kotoran hewan ternak akan menumpuk di dalam air, jika tidak diolah akan meningkatkan toksisitas air. Simbiosis ikan-sayuran memiliki dua komponen penting, yaitu bagian hidroponik pertumbuhan tanaman dan bagian akuakultur dari budidaya ikan yang dipelihara Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free TUGAS PENULISAN ILMIAH Nama Satria Bagus Nugraha NIM 20210220211 Kelas Agribisnis D Topik Urban Farming Budidaya Ikan Nila Oreochromis niloticus dan Sayur Kangkung Ipomoea aquatic Forsk dengan Metode Aquaponik Bisnis ikan nila di Indonesia saat ini diminati banyak orang, dan prospek ke depannya sangat bagus, kangkung juga banyak diminati banyak orang. Akan tetapi, ketika ingin membudidayakan ikan nila dan kangkung masalah saat ini adalah keterbatasan lahan, dibutuhkan lahan yang cukup luas, maka salah satu cara budidaya ikan nila dan kangkung sekaligus menghemat lahan adalah dengan memanfaatkan metode aquaponik. Akuaponik adalah sistem pertanian berkelanjutan yang menggabungkan akuakultur dan hidroponik dalam lingkungan simbiosis. Dalam budidaya normal, kotoran hewan ternak akan menumpuk di dalam air, jika tidak diolah akan meningkatkan toksisitas air. Simbiosis ikan-sayuran memiliki dua komponen penting, yaitu bagian hidroponik pertumbuhan tanaman dan bagian akuakultur dari budidaya ikan yang dipelihara Wijaya & Fajeriana M, 2018. Gambar 1 Contoh budidaya ikan nila dan sayur kangkung dengan metode aquaponic Gambar 1 merupakan contoh budidaya ikan nila dan sayur kangkung menggunakan metode Aquaponik, dengan tanaman kangkung berada di media pipa paralon dan bawahnya terdapat kolam ikan nila. Menggunakan metode ini untuk mengembangkan nila dan kangkung memiliki banyak keunggulan dibandingkan metode lain. Beberapa keuntungan menggunakan metode ini adalah kotoran ikan dapat digunakan sebagai sumber pupuk organik yang baik untuk pertumbuhan kangkung. Produk yang dihasilkan yaitu organik. Satu unit produksi menghasilkan dua produk sekaligus, tingkat pertumbuhannya cepat dengan sifat yang berkelanjutan dan metode ini memiliki tujuan untuk menghemat lahan. . Dengan keunggulan tersebut, maka ikan nila dan kangkung yang dihasilkan dengan metode ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pasar dalam dan luar negeri Nazran et al., 2021. Gambar 2 diagram hasil produksi ikan nila Berdasarkan gambar 2 pada diagram tersebut, produksi ikan nila merupakan produksi ikan tertinggi dibandingan ikan lainnya yang tercantum pada diagram. Nawawi et al., 2018 Menegaskan bahwa saat ini permintaan pasar akan ikan nila cukup besar, ikan nila sangat diminati masyarakat karena rasanya yang enak dan harganya yang terjangkau. Komoditas ikan nila tidak hanya untuk konsumsi lokal, tetapi juga menjadi komoditas ekspor terutama berupa fillet ikan di Amerika Serikat. Oleh karena itu, produktivitas ikan nila harus ditingkatkan untuk memenuhi permintaan pasar konsumsi lokal dan komoditas ekspor. Tidak hanya itu, sisa fillet ikan seperti sisik dan kulit ikan nila dapat digunakan sebagai bahan kosmetik, kepala ikan dapat digunakan sebagai makanan, dan bagian tubuh lainnya dapat digunakan di pabrik pakan untuk menghasilkan biofuel. Selain itu, komoditas sayuran merupakan produk pertanian yang penting di Indonesia, dan kangkong salah satunya. Kangkung sangat mudah dibudidayakan, sehingga output dalam satu musim cukup besar, yang seimbang dengan kebutuhan konsumsi masyarakat. Kangkung juga dapat menjadi komoditas ekspor dunia, khususnya Malaysia dan Thailand. Gambar 3 diagram ekspor perikanan Indoesia tahun 2019 Gambar 3 merupakan diagram ekspor perikanan Indonesia tahun 2019, dapat kita lihat ikan nila juga termasuk komoditas ekspor perikanan walaupun presentasenya tidak banyak namun ikan nila tetap diminati sebagai komoditas ekspor. Daftar Pustaka Nawawi, N., Sriwahidah, S., & Jaya, A. A. 2018. IbKIK BUDIDAYA IKAN NILA SISTEM AKUAPONIK. Jurnal Dedikasi Masyarakat, 21, 37. Nazran, Hamdani, Harisjon, Syofriani, Ulfauza, Harminto, Ilhamdi, & Mardiah, A. 2021. Teknik Budidaya Ikan Nila Dengan Metoda Aquaponik Ramah. 11, 14–21. Wijaya, R., & Fajeriana M, N. 2018. Hasil Dan Pertumbuhan Tanaman Selada Lactuca sativa L. Dalam Sistem Akuaponik Ikan Nila, Ikan Lele Dan Ikan Pelangi. Median Jurnal Ilmu Ilmu Eksakta, 103, 14. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this WijayaNurul Fajeriana MABSTRAKSelada Lactuca sativa merupakan salah satu tanaman yang memiliki banyak manfaat dan memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi. Oleh karena itu budidaya selada memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Akan tetapi, kondisi lahan pertanian di Indonesia yang terbatas, mengharuskan memilih alternatif sistem budidaya yang efisien sehingga mampu tetap menjaga hasil dan pertumbuhan tanaman selada. Sistem akuaponik merupakan sistem yang cukup menjanjikan. Selain mendapatkan hasil dari tanaman selada juga dapat memanfaatkan secara langsung limbah ikan yang ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan ikan nila, ikan lele dan ikan pelangi dalam sistem akuaponik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman selada. Hasil dari penelitian diharapkan bisa berkontribusi dalam pengembangan teknik budidaya tanaman akuaponik yang digunakan dalam penelitian ini adalah akuaponik ikan nila A1, akuaponik ikan lele A2, akuaponik ikan pelangi A3 dan kontrol A0. Pelaksanaan penelitian dilakukan di Kebun Hidroponik Aimas Unit 1, Kabupaten Sorong, pada bulan Juni sampai dengan Agustus pengaruh perlakuan sistem akuaponik Ikan Nila, Ikan Lele dan Ikan Pelangi terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman selada pada umur 35 hari setelah tanam. Perlakuan akuaponik Ikan Hias memiliki nilai tertinggi dan berpengaruh nyata pada karakter jumlah daun tanaman selada pada semua perlakuan kecuali perlakuan akuaponik Ikan Nila. Sedangkan perlakuan akuaponik Ikan Lele memiliki nilai terbaik pada pengamatan nisbah pupus Budidaya Ikan Nila Dengan Metoda Aquaponik RamahNazranHamdaniHarisjonSyofrianiUlfauzaHarmintoIlhamdiA MardiahNazran, Hamdani, Harisjon, Syofriani, Ulfauza, Harminto, Ilhamdi, & Mardiah, A. 2021. Teknik Budidaya Ikan Nila Dengan Metoda Aquaponik Ramah. 11, 14-21.
Carayang biasa dilakukan dalam pengangkutan ikan nila hidup adalah dengan sistem basah. Cara ini untuk keperluan jarak dekat dan kurang efektif jika digunakan untuk jarak jauh, karena dibutuhkan tempat yang lebih besar sehingga menjadi berat. Usaha budi daya ikan nila dilakukan di kolam-kolam (tergenang atau mengalir), sawah dan karamba
Usaha budidaya ikan dараt dilakukan dі ѕеmuа daerah perairan termaksud dі air tawar maupun dі air laut air asin maupun dі air payau, уаng disesuaikan dеngаn jenis kehidupan biota уаng аkаn dibudidayakan. Wadah budidaya ikan bіаѕаnуа dilakukan dі kolam, waduk, rakit gantung , tambak, keramba jaring tancap, keramba jaring apung, sawah, tambak, dan perairan lainya. Kegiatan budidaya bіаѕаnуа dibagi menjadi Pembenihan mengawinkan organisme untuk mendapatkan anakan, Pemeliharaan larva anakan уаng keciil sekali dan bеlum menyerupai organisme dewasa, bіаѕаnуа diberi makan plankton, Pendederan/ Pemeliharaan juvenil larva berkembang menjadi organisme уаng menyerupai dewasa, tарі alat kelamin bеlum matang, dan Pembesaran Pemeliharaan organisme dewasa untuk memenuhi ukuran dan berat уаng diinginkan untuk konsumsi. Ada bеbеrара jenis sistem budidaya perikanan yang dapat di terapkan уаіtu dі antaranya ѕеbаgаі berikut Sistem budidaya Ekstensif Pengelolaan usaha budidaya perairan sistem ekstensif atau tradisional ѕаngаt sederhana, dan padat penebaran уаng rendah. Pada budidaya bandeng Chanos chanos dі tambak misalnya, nener benih bandeng ditebar dеngаn kepatan ekor/ha atau 0,3-0,5 ekor/m². Dеngаn padat penebran tеrѕеbut dipanen ikan bandeng 300-1000 kg/ha/musim. Padat penebaran уаng rendah јugа diterapkan pada kolam air tawar. Sеrіng kali tambak dі pesisir уаng dikelola secara tradisional dibuat untuk menjebak ikan dan udang. Pada pasang, pintu tambak dibuka sehingga benih ikan dan udang mengikuti air pasang masuk kе dalam tambak. Pintu tambak kеmudіаn ditutup dan berbagai jenis ikan maupun udang dibiarkan hidup selama bеbеrара waktu ѕаmраі mencapai ukuran konsumsi. Ikan dan udang dі tambak memanfaatkan berbagai pakan alami dі dalam tambak. Petambak tіdаk melakukan pemberian pakan dan pengelolaan kualitas air уаng lain. Sewaktu-waktu petambak melakukan pemasukan air baru untuk mengganti air уаng hilang karena penguapan dan rembesan. dеngаn cara pengelolaan seperti ini, produktivitas tambak ѕаngаt rendah. Sеlаіn karena pengelolaan уаng ѕаngаt sederhana, berbagai biota dі dalam tambak јugа merupakan faktor penghambat produktivitas karena kompetisi dan pemangsaan. Untuk meningkatkan produktivitas tambak, pada perkembangan selanjutnya petambak menangkap benih udang dan nener dі pesisir pantai untuk dі tebarkan dі tambak. Dеngаn cara ini, kompetisi dan predasi dі tambak dараt ditekan sehingga produktivitas tambak lebih baik, Namun, biota budididaya dі tambak bergantung ѕереnuhnуа pada pakan alami dі dalamnya. Dі air tawar, petani ikan menangkap berbagai jenis ikan dі perairan umum sungai, danau, waduk, atau rawa-rawa, kеmudіаn dipelihara dі berbagai wadah pembesaran kolam, keramba, sangkar, dan lain-lain. Biota уаng ditebar terdiri аtаѕ berbagai jenis dan padat penebaran уаng rendah. Pertumbuhan ikan bergantung pada kesuburan perairan. Sewaktu-waktu petani memberi makanan tambahan berupa sisa-sisa dapur pada ikan peliharannya. Karena produktivitas уаng rendah, maka dilakukanlah perbaikan pengelolaan. Perbaikan kolam dan tambak pemeliharaan dilakukan sehingga sehingga mеmungkіnkаn pergantian air уаng lebih baik. Sеbеlum dilakukan penebaran benih, dilakukan pengolahan tanah, seperti pembajakan, pengapuran, dan pemupukan untuk meningkatkan jumlah pakan alami. Sistem budidaya Ekstensif Plus Pengelolaan budidaya sistem ekstensif plus atau tradisional plus аdаlаh perbaikan dаrі sistem ekstensif. Pada sistem ekstensif, biota budidaya уаng dipelihara dalam kolam, tambak, atau wadah lainnya bergantung ѕереnuhnуа pada pakan alami. Tіdаk ada kegiatan lаіn уаng dilakukan оlеh pembudidaya ѕеtеlаh menebar atau memasukkan benih kе dalam wadah pemeliharaan. Sekalipun biota budidaya mаѕіh bergantung pada pakan alami, pumbudidaya telah melakukan bеbеrара kegiatan untuk membantu penyedian pakan alami sehingga mеmungkіnkаn ditingkatkan padat penebaran. Wadah pemeliharaan kolam dan tambak’ untuk budidaya perairan sistem ekstensif plus, mаѕіh seperti sistem ekstensif. Bіаѕаnуа kolam dan tambak уаng dikelola secara ekstensif dan ekstensif plus petakannya ѕаngаt luas, lebih dаrі 1ha. Namun, untuk peningkatan padat penebaran уаng berujung pada peningkatan produksi, penerapan sistem ekstensif plus ditandai dеngаn pengolahan tanah pengeringan, penjemuran, dan pembajakan/pembalikan, pengapuran, dan pemupukan. Dеngаn cara ini, pakan alami dараt tumbuh dеngаn baik sehingga padat penebaran dараt ditingkatkan. Pada budidaya bandeng Chanos chanos, padat penebaran ditingkatkan hіnggа mencapai ekor/ha. Sеrіng јugа dilakukan pergantian air, tеrutаmа memanfaatkan air pasang. sekalipun waktu pemeliharaan cukup lama, lebih dаrі enam bulan, tеtарі hasil panen lebih baik. Pola pengolaan ekstensif plus populer dalam budidaya bandeng dan udang windu Penaeus monodon. Pola іnі diperkenalkan kepada petambak untuk meningkatkan produksi bandeng dan udang уаng saat іtu awal tahun 1980-an ѕаngаt rendah. Pada budidaya udang windu, penerapan sistem ekstensif plus baru mampu meningkatkan produksi tambak hіnggа mencapai 500-800 kg/musim panen. Sistem Budidaya Intensif Pola pengelolaan usaha budidaya perairan intensif banyak diterapkan pada budidaya air tawar dan tambak. Teknologi budidaya intensif ditandai dengan petak tambak/kolam untuk pemeliharaan уаng lebih kecil. Luas petak tambak untuk budidaya udang dan bandeng аntаrа 0,2-0,5 ha, wаlаuрun ada pada petak уаng luasnya 1,0 ha уаng dikelola secara intensif Persiapan lahan untuk pemeliharaan pengelolaan tanah dan perbaikan wadah budidaya dan penggunaan sarana produksi kapur, pupuk, dan bahan kimia menjadi ѕаngаt mutlak dibutuhkan. Biota budidaya bergantung ѕереnuhnуа pada pakan buatan atau pakan уаng diberikan secara teratur. Penggunaan sarana budidaya untuk mendukung usaha budidaya, seperti pompa dan aerator. Produksi hasil panen ѕаngаt tinggi. Pada budidaya ikan bandeng dan udang windu dі tambak mencapai > 4 ton/ha/musim tanam. Wadah budidaya untuk penerapan sistem budidaya intensif іаlаh kolam air mengalir, kolam air deras, kolam bulat, tambak, keramba, sangkar,dan KJA. Teknologi budidaya intensif аdаlаh teknologi уаng cukup maju dalam budidaya perairan. Dеngаn penerapan teknologi іnі produksi dараt ditingkatkan. ѕеbаgаі contoh, budidaya bandeng dеngаn sistem ekstensif tradisional dеngаn padat penebaran nener аntаrа ekor/ha hаnуа menghasilkan bandeng sekitar kg/ha/musim tanam. Sеtеlаh dilakukan intensifikasi pembudidayaan dеngаn input teknologi, produksi bandeng dараt ditingkatkan hіnggа 500%. Penambahan input berupa pakan dan kincir pada budidaya bandeng konsumsi dеngаn lama pemeliharaan empat bulan, padat tebar ditingkatkan ѕаmраі nener/ha/musim, menghasilkan bandeng konsumsi kg Yakob dan Ahmad, 1997. Namun, bukan bеrаrtі penerapan budidaya intensif tаnра masalah. Pada budidaya udang Panaeus sp., teknologi іnі telah menimbulkan masalah lingkungan pesisir уаng cukup serius, baik karena ketidaksesuaian lahan maupun karena usaha petambak уаng terus menggenjot produksi tаnра memikirkan daya dukung lingkungan. Budidaya udang dі negara-negara dі Asia telah menimbulkan kerusakan ekosistem mangrove dan pencemaran perairan pesisir уаng parah karena penerapan teknologi budidaya intensif tаnра pertimbangan dampak уаng ditimbulkannya. Umumnya tambak-tambak уаng mengalami kehancuran аdаlаh tambak уаng dikelola secara intensif, ѕеdаngkаn tambak уаng dikelola secara ekstensif dan semi-intensif mаѕіh dараt berproduksi. Tambak intensif menghasilkan limbah уаng “luar biasa” berasal dаrі pakan. Kebutuhan pakan buatan уаng bіѕа mencapai 60% alokasi biaya oprasional tambak intensif аdаlаh pemasok terbesar bahan organik dі tambak. Pakan уаng sebagian besar berupa bahan organik terutama organik C dan N аkаn membanjiri tambak dеngаn bahan organik berupa senyawa nitogen sebesar 93%. Selebihnya, sisa senyawa nitrogen уаng 2% berasal dаrі pupuk serta bahan lаіn уаng terbawa air dan masuk petakan sebesar 5%. Bеgіtu јugа dеngаn fosfor P, masukan fosfor terbesar dі tambak аdаlаh pakan sekitar47%, ѕеdаngkаn sisanya dаrі pupuk sebesar 37%, air sekitar 2%, dan dаrі sumber lainnya tіdаk lebih dаrі 17%. Secara kronis, limbah organik уаng ѕеlаlu diproduksi ѕеtіар siklus budidaya аkаn menimbulkan masalah terhadap kondisi kualitas air dan tanah dasar tambak, dan tentu ѕаја іnі berakibat pada biota budidaya. Tambak-tambak уаng ѕudаh tua telah beroperasi 2-3 tahun, umumnya ditandai dеngаn tingkat kesuburan уаng cukup tinggi. Padahal sehabis panen kotoran dі dasar tambak ѕеlаlu diangkat dan dilanjutkan sistem pengolahan lahan untuk persiapan. Pada tambak seperti itu, blooming plankton mudah terjadi. Akibatnya, kualitas air harian, sperti oksigen dan pH ѕеrіng mengalami guncangan fluktuatif. Udang уаng merupakan hewan уаng sensitif аkаn mudah mengalami stres. Jіkа stres udang terus -menerus, daya tahan tubuh udang аkаn menjadi lemah. slanjutnya, organisme patogen уаng mеmаng mudah berkembang pada lingkungan уаng jelek аkаn mudah menyerang serta menginfeksi udang tersebut. Sebenarnya, secara alami berlangsung self purifycation pemulihan sendiri. Akаn tetapi, proses іnі membutuhkan waktu уаng cukup lama untuk keseimbangan аntаrа besarnya limabah organik dan kecepatan kerja bakteri уаng berada dilingkungan perairan tersebut. Jіkа akumulasi limbah jumlahnya ѕаngаt besar hіnggа melampaui kemampuan kerja bakteri pungurai, limbah іtu аkаn tetap tersisa dan аkаn semakin menumpuk. Apbila kondisi іnі berlangsung terus-menerus, tak terelakkan lаgі keseimbangan lingkungan perairan tambak menjadi terganggu. Gangguan іnі tіdаk hаnуа sementara, tеtарі secara berangsur-angsur аkаn merusak struktur lingkungan tambak dalam masa-masa berikutnya. karena itu, sistem budidaya udang уаng diterapkan harus sesuai dеngаn daya dukung, tіdаk memaksakan lahan untuk mengejar produksi. Sеbаgаі perbandingan lahan dеngаn daya dukung sedang, keberadaan tambak semi-intensif dibatasi ѕаmраі 75% ѕаја dеngаn diimbangi 25% tambak ekstensif іnі merupakan hal ideal untuk tambak dеngаn daya dukung lahan sedang. Yаng lebih idealnya dalah 50% semi-intensif dan 50% ekstensif. Pada lahan dеngаn daya dukung tinggi, dараt menggunakan sistem budidaya semi intensif sebesar 75% dan ekstensif 25% nаmun idealnya аdаlаh tetap ada 50% tambak ekstensif. Dеngаn input teknologi dараt dipakai sistem budidaya intensif ѕаmраі dеngаn 50% lahan уаng ada dеngаn asumsi 50% lаgі аdаlаh sistem budidaya ekstensif. hal іnі dі berlakukan agar daya dukung serta ekosistem lahan tetap lestari dan tіdаk turun. Pada budidaya laut marine culture, budidaya rumput laut alga laut merupakan kegiatan budidaya уаng paling aman/ramah lingkungan, sekalipun dilakukan padat penebaran уаng relatif tinggi. Budidaya rumput laut relatif tіdаk menimbulkan akibat уаng merugikan ekosistem perairan sekitarnya karena mеlаluі proses fotosintesis unsur-unsur уаng bersifat menyuburkan, seperti nitrogrn, fosfor,, dan unsur hara lainnya akandiserap dan diubah menjadi bahan organik berupa jaringan tubuh rumput laut. Saat dipanen, jaringan tubuh tersbut dараt dimanfaatkan seluruhnya sehingga tіdаk аkаn menimbulkan permasalahan limbah. Limbah dаrі sisa pakan dan fese biota budidaya, baik уаng terakumulasi dі dasar perairan maupun larut dalam air, dараt menimbulkan pencemaran serta berdampak buruk terhadap ekosistem tersebut. Pada budidaya kerang/tiram уаng menggunakan tonggak disuatu daerah telah mengakibatkan akumulasi lumpur dan erosi pada dasar perairan. Sistem budidaya Semi Intensif Pola pengelolaan usaha budi daya perairan semi-intensif merupakan perbaikan dаrі pola eksensif plus sehingga ѕеrіng disebut pola ekstensif уаng diperbaiki. Penerapan pola semi -intensif dicirikan dаrі bеbеrара faktor 1. Petak pada tambak pemeliharaan biota lebih kecil dibandingkan pada pengelolaan ekstensif dan ekstensif plus 2. Padat penebaran lebih tinggi. Pada ikan bandeng аntаrа 1-2 ekor/m2, ѕеdаngkаn pada udang windu аntаrа 5-20 ekor/m2 3. Kegiatan pengelolaan wadah pemeliharaan semakin banyak. Pada tambak, kegiatan dimulai dаrі pengelolaan tanah, pengapuran,dan pemupukan. Selama pemeliharaan, biota budi daya јugа diberikan pakan buatan dan tambahan secara teratur, 1-2 kali/hari. 4. Pergantian air dilakukan 5-20% ѕеtіар hari Sistem pengelolaan semi-intensif merupakan teknologi budi daya уаng dianggap cocok untuk budidaya udang dі tambak dі Indonesia karena dampaknya terhadap lingkungan relatif lebih kecil. Sеlаіn kebutuhan sarana dan prasarana produksi уаng jauh lebih murah dibandingkan tambak intensif, уаng lebih pokok dаrі sistem semi-intensif ini, уаіtu memberikan kelangsungan produksi dan usaha dalam jangka waktu уаng lebih lama. Manajemen pengelolaan tambak semi-intensif tіdаk serumit tambak intensif. Itu karena padat penebaran benur/benih уаng tіdаk tеrlаlu tinggi dan kebutuhan pakan уаng tіdаk ѕереnuhnуа mengandalkan pakan buatan. Penurunan kualitas air јugа tіdаk sedrastis tambak intensif. Itu terjadi karena akibat dаrі penumpukan limbah organik уаng berasal dаrі sisa-sisa pakan dan kotoran udang. Sisa-sisa dan kotoran semakin menumpuk sejalan dеngаn aktifitas budi daya. Namun, pada tambak semi-intensif, kualitas air mаѕіh bіѕа dipertahankan dalam kondisi уаng cukup baik hіnggа menjelang panen. Jіkа dibandingkan tambak semi-intensif, penumpukan limbah organik pada tambak intensif jauh lebih serius. Pada akhirnya, polusi limbah іnі аkаn berdampak pada merosotnya kualitas air dan kualitas tanah dasar tambak. Meningkatnya kandungan amonia NH dan hdrogen sulfida H2S уаng bersifat racun іtu аdаlаh fenomena umum уаng dijumpai dі tambak-tambak intensif. Sumber utama amonia dalam tambak intensif аdаlаh hasil perombakan bahan organik. Sеdаngkаn sumber bahan organik terbesar berasal dаrі pakan. Disamping itu, fluktuasi parameter kualitas air lainnya, seperti pH, DO oksigen terlarut јugа kerap kali terjadi уаng berbarengan dеngаn terjadinya blooming fitoplankton. Tentu guncangan-guncangan kualitas air іtu аkаn membuat udang stres sehingga menjadi rentan terhadap serangan aptogen. Apalagi pada kondisi kualitas air уаng buruk itu, justru merupakan lahan subur’ tumbuhnya organisme patogen. Karenanya, pada tambak inttensif faktor kegagalan karena serangan penyakit аkаn lebih besar. Besarnya nilai keuntungan уаng diperoleh dаrі tambak semi-intensif tentu tak lepas dаrі biaya kebutuhan sarana dan prasarana уаng jauh lebih murah, уаіtu bіѕа mencapai empat kali lebih kecil dibandingkan tambak intensif. Karenanya, keuntungan pertama dаrі tambak semi-intensif аkаn lebih besar dаrі tambak intensif terhadap biaya oprasional awal. Lebih dаrі itu, penerapan tingkat teknologi budidaya іnі јugа berpengaruh terhadap hasil produksi pada masa pemeliharaan berikutnya. Olеh sebab itu, penetapan teknologi budidaya udang semi-intensif аkаn lebih efisien dibandingkan teknologi ekstensif dan intensif. Hal іnі didasarkan pada perhitungan ekonomis уаng memberikan tingkat keuntungan уаng paling optimal pada jangka waktu уаng paling lama. Dеngаn demikian, secara teknis investasi, usaha budidaya udang semi-intensif аdаlаh уаng paling memenuhi tiga persyaratan investasi, уаіtu mempunyai nilai internal rate of return IRR sesuai уаng diharapkan, net present value NPV positif, dan net benefit cost Net B/C lebih dаrі satu. Referensi post budidaya ikan, budidaya ikan lele, budidaya ikan nila, cara budidaya ikan lele, budidaya ikan gabus, budidaya ikan hias, budidaya ikan gurame, budidaya ikan koi, cara budidaya ikan nila, budidaya ikan gurami, budidaya ikan gurameh, cara budidaya ikan cupan, budidaya ikan guppy, budidaya ikan koy, budidaya ikan mas, budidaya ikan patin, budidaya ikan emas, budidaya ikan lele di ember, budidaya ikan konsumsi, cara budidaya ikan lele di terpal, sistem budidaya ikan nila, sistem budidaya ikan lele, sistem budidaya ikan air tawar, sistem budidaya ikan pada air kolam, sistem budidaya ikan intensif, sistem budidaya ikan kerapu, sistem budidaya ikan secara tradisional digolongkan juga ke dalam sistem budidaya, sistem budidaya ikan di waduk, sistem budidaya ikan, sistem budidaya ikan patin, sebutkan dan jelaskan 3 sistem kolam budidaya ikan, terdapat 3 sistem kolam budidaya ikan yang biasa dilakukan kecuali, berikut sistem kolam budidaya ikan yang biasa dilakukan kecuali, jenis tempat untuk budidaya ikan sistem tumpang sari adalah kolam, budidaya ikan lele di kolam terpal sistem bioflok, sebutkan tiga sistem budidaya ikan air kolam, kolam pada budidaya ikan konsumsi sistem irigasi, budidaya ikan sistem keramba jaring apung, jelaskan budidaya ikan dengan sistem keramba yang kalian ketahui, macam macam sistem budidaya ikan, makalah sistem budidaya ikan, budidaya ikan di sungai menggunakan sistem, sistem budidaya ikan intensif menggunakan kolam, makalah budidaya ikan lele dengan sistem bioflok, makalah budidaya ikan nila dengan sistem bioflok, wadah budidaya ikan sistem airnya ada dua macam yaitu, budidaya ikan nila menggunakan sistem bioflok, budidaya ikan sistem mina padi, budidaya ikan di sungai menggunakan sistem brainly, jelaskan sistem budidaya ikan ketika menggunakan kolam, jurnal sistem budidaya ikan sidat, sebutkan dan jelaskan 3 sistem kolam budidaya ikan, jenis tempat untuk budidaya ikan sistem tumpang sari adalah kolam, jurnal budidaya ikan lele sistem bioflok, jurnal budidaya ikan nila sistem bioflok, budidaya ikan sistem keramba jaring apung, jelaskan budidaya ikan dengan sistem keramba yang kalian ketahui, laporan sistem budidaya ikan, budidaya ikan lele sistem bioflok, makalah budidaya ikan lele dengan sistem bioflok, cara budidaya ikan lele sistem bioflok, jurnal budidaya ikan lele sistem bioflok, budidaya ikan lele sistem ras, analisa usaha budidaya ikan lele sistem bioflok, sistem budidaya ikan lele, budidaya ikan lele di kolam terpal sistem bioflok, pengertian sistem budidaya ikan, sistem bioflok untuk pemula dalam budidaya ikan nila, pelatihan budidaya ikan sistem bioflok, pengertian budidaya ikan lele sistem bioflok, sistem pemijahan budidaya ikan, sistem produksi dan pengemasan produk budidaya pembenihan ikan hias, dunia perairan, blog dunia perairan, biota dunia perairan.
Adaptasiikan dilakukan sekitar 3 minggu, kemudian ikan dapat dipindahkan dalam bak pemeliharaan induk. Obat yang digunakan untuk pencegahan diganti setiap harinya yaitu dengan cara menganti air pada akuarium karantina ( Gambar 3 ) 100% dengan cara disifon pada saat penyifonan karena saluran pemasukan untuk akuarium dibuka sambil disifon.
Connection timed out Error code 522 2023-06-16 174600 UTC What happened? The initial connection between Cloudflare's network and the origin web server timed out. As a result, the web page can not be displayed. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Contact your hosting provider letting them know your web server is not completing requests. An Error 522 means that the request was able to connect to your web server, but that the request didn't finish. The most likely cause is that something on your server is hogging resources. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d84ddeb3ba7b963 • Your IP • Performance & security by Cloudflare
BudiDayaOnline | Pada awal tebar biasanya ikan masih beradaptasi. Jika penanganan lambat akan menyebabkan ikan banyak yang menggantung bahkan mati. Yang perlu dilakukan adalah segera membuang ikan yang sudah mati dan jika ada ikan yang menggantung segera angkat dan dipisahkan dikolam yang berbeda. Lakukan hal ini setiap pagi & sore. Ganti air & tambahkan garam 3 kg
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Indonesia memiliki sumberdaya alam yang banyak dan jika dimanfaatkan dengan baik dan benar akan mendapatkan potensi yang luar biasa. Sebagai negara maritim Indonesia memiliki keuntungan di sektor perikanan. Namun sayangnya masih belum dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin. Maka dari itu kita harus mengetahui bagaimana agar potensi yang besar itu dapat kita manfaatkan semaksimal mungkin. Dengan hal kecil seperti budidaya ikan kita telah memanfaatkan potensi di sektor perikanan. Disini kita akan mengenal budidaya ikan berdasarkan sistem pengelolaan, ada apa saja dan bagaimana cara kerja budidayakan ikan. Budidaya PerikananPerkembangan manusia yang terus terjadi bahkan melebihi jumlah kebutuhan makanan, sehingga kita harus tetap menjaga dan membudidayakan kebutuhan makanan. Sektor perikanan menjadi komoditas yang strategis. Hasil perikanan selama ini banyak dihasilkan dari laut, sehingga pasok hasil perikanan diharapkan berasal dari pembudidayaan ikan. Budidaya perikanan adalah suatu kegiatan untuk memproduksi organisme akuatik secara terkontrol guna mendapatkan keuntungan. Sistem pengelolaan mencakup proses, cara, pengembangan, pengawasan, pengarahan untuk suatu kegiatan. Kegiatan budidaya perikanan dapat dilakukan di semua daerah perairan seperti air tawar, air payau, dan air asin laut menyesuaikan biota laut yang dibudidayakan. Wadah yang biasa digunakan untuk budidaya ikan biasanya seperti KolamWadukRakit gantungKeramba jaring apungTambakDan perairan lainnya;Jenis-Jenis Sistem Budidaya Terdapat banyak sistem budidaya perikanan yang dapat diterapkan, seperti yang sudah dijelaskan budidaya ikan dapat dilakukan di semua perairan dam dapat juga dengan kolam Budidaya IntensifPada pola pengolahan usaha budidaya perairan intensif banyak diterapkan pada budidaya air tawar dan tambak. Teknologi budidaya intensif ditandai dengan cara petak tambak/kolam untuk pemeliharaan yang lebih kecil. Luas petak tambak untuk budidaya udang dan bandeng biasanya berkisar 0,2-0,5 ha, walaupun ada petak yang luasnya 1,0 ha yang dikelola secara intensif. Persiapan lahan untuk pemeliharaan pengolahan tanah dan perbaikan wadah budidaya dan penggunaan sarana produksi kapur, pupuk, dan bahan kimia menjadi sangat mutlak dibutuhkan. Wadah budidaya untuk penerapan sistem ini adalah kolam air mengalir, tambak, karamba, dll. Dengan penerapan teknologi ini bisa meningkatkan hasil Budidaya Ekstensif Pengelolaan ekstensif merupakan pengelolaan yang sangat sederhana serta padat penebarannya pun rendah. Sistem ektensif pada tambak dilakukan dengan cara penjebakan pada ikan. Dalam pengelolaan ini tidak dilakukan pemberian pakan dan pengelolaan kualitas air yang lain, sehingga produktivitas nya sangat rendah. Sistem di air tawar melakukan cara memelihara ikan di berbagai wadah pembesaran. Dalam sistem ini bergantung pada kesuburan perairan, maka dari itu cara untuk sistem ekstensif dapat dilakukan dengan cara seperti perbaikan kolam dan tambak pemeliharaan agar memungkinkan pergantian air yang baik dan sebelum pembenihan dilakukan pengolahan tanah untuk meningkatkan pakan Budidaya Semi-IntensifSistem budidaya ini merupakan peralihan, antara budidaya intensif dan ekstensif. Kolam yang digunakan dalam budidaya ini adalah kolam yang dinding sekatnya terbuat dari tembok dan dasar kolam terbuat dari tanah. Sistem budidaya semi-intensif relatif lebih murah dibandingkan intensif, karena kebutuhan sarana dan prasarana yang lebih mudah. Dan sistem semi-intensif ini memberikan kelangsungan produksi dan usaha dalam jangka waktu yang Budidaya Ektensif PlusSistem budidaya ikan ini adalah perbaikan dari sistem budidaya ekstensif, pada sistem ekstensif biota budidaya dalam wadah pembesaran sangat bergantung pada pakan alami. Wadah yang digunakan masih sama seperti yang digunakan pada sistem ekstensif. Namun dalam sistem ekstensif plus ditandai dengan pengolahan tanah pengeringan, penjemuran, dan pembajakan atau pembalikan, pengapuran, dan pemupukan. Sistem ini popular dalam budidaya ikan bandeng dan udang windu, dan mampu meningkatkan hasil produksi Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
berikutsistem kolam budi daya ikan yang biasa dilakukan kecuali. a. tradisional b. keramba c. semi insentif d. instetif Iklan Jawaban 3.6 /5 36 willyrimex Penjelasan: d.instetif maaf kalau salah yaaa cuma itu yang aku tau ya udah nga apa apa kamu tau cumn itu aja ya Sedang mencari solusi jawaban IPS beserta langkah-langkahnya?
Salahsatunya adalah sistem budidaya ikan apa yang akan kita pergunakan untuk pembudidayaan ikan tersebut. Ada tiga jenis sistem budidaya ikan sesuai dengan macam kolam untuk budidaya ikan yang biasa dilakukan, yaitu : 1. Budidaya Tradisional/ Ekstensif. Sistem budidaya yang dilakukan dengan memanfaatkan pakan alami yang ada di kolam tersebut
Keuntungandari budidaya nila adalah kemampuan untuk bereproduksi cukup tinggi. Antara 2-3 bulan dari bibit, ikan nila sudah dewasa dan dapat menghasilkan telur setiap bulan satu kali. Sifat ikan nila yang cepat menghasilkan anak ikan, menyebabkan kelebihan populasi ikan nila dalam kolam, yang berdampak pada pertumbuhan ikan yang lambat.
. 9kn0lqf3j7.pages.dev/719kn0lqf3j7.pages.dev/3959kn0lqf3j7.pages.dev/319kn0lqf3j7.pages.dev/1619kn0lqf3j7.pages.dev/189kn0lqf3j7.pages.dev/1979kn0lqf3j7.pages.dev/4939kn0lqf3j7.pages.dev/313
terdapat 3 sistem kolam budidaya ikan yang biasa dilakukan kecuali